Thursday, April 7, 2016

Osiloskop, Kegunaan dan Cara Kerjanya

Osiloskop, Kegunaan dan Cara Kerjanya

  1. Pengertian :
Osiloskop ialah alat ukur yang dipakai guna memetakan atau membaca sinyal listrik maupun frekuensi. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Piranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop mengakibatkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.

  1. Kegunaan/Fungsi :
  • Dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik dan Relasi terhadap waktu.
  • Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
  • Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
  • Membedakan arus AC dengan arus DC.
  • Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik.

Osiloskop juga dipakai dalam pengukuran rangkaian elektronik seperti stasiun pemancar radio, TV, atau dalam kegunaan memonitor frekuensi elektronik misalnya di rumah sakit dan untuk kegunaan-kegunaan lainnya.

  1. Cara Menggunakan/Mengukur :
  • Pastikan Tombol ON-OFF pada posisi OFF
  • Kondisikan semua tombol yang memiliki tiga posisi pada posisi tengah.
  • Putar tombol INTENSITY pada posisi tengah.
  • Tekan tombol PULL 5X MAG ke dalam agar memperoleh posisi normal.
  • Tekan tombol TRIGGERING LEVEL pada posisi AUTO
  • Hubungkan kabel saluran listrik bolak balik ke stop-kontak ACV
  • Putar tombol ON-OFF ke posisi ON. Kira-kira 20 detik kemudian satu jalur garis akan tergambar pada layar CRT. Jika garis ini belum terlihat, putar tombol INTENSITY searah jarum jam.
  • Atur tombol FOCUS dan INTENSITY untuk memperjelas jalur garis
  • Atur ulang posisi vertikal dan horisontal sesuai dengan kebutuhan.
  • Hubungkan probe ke input saluran-A/ channel -A (CH-A) atau ke input saluran B/ channel -B (CH-B) sesuai kebutuhan.
  • Hubungkan probes ke terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi 0,5Vp-p.
  • Posisikan pelemah vertikal (vertical attenuator), saklar VOLTS/DIV  pada posisi 10 mV, lalu putar tombol VARIABLE  searah jarum jam. Putar TRIGGERING SOURCE  ke CH-A, gelombang persegi empat (square-wave) akan muncul di layar.
  • Jika tampilan gelombang persegi empat kurang sempurna, maka atur trimmer yang berada pada probe sehingga bentuk gelombang akan terlihat nyata.
  • Pindahkan probe dari terminal CAL 0,5Vp-p. Oscilloscope sudah dapat digunakan.

  1. Tingkat Ketelitian :
  • 0,5 Hz hingga 20 Mhz.

  1. Cara Membaca Skala dan Hasil :
Setelah dilakukan pengukuran, maka Osiloskop dapat dibaca hasilnya. Contohnya hasil pengukuran tersebut menggunakan v/div = 20 volt/div dan t/div = 2 ms/div. Hasilnya adalah :
  • Vpp (tegangan puncak ke puncak) = jumlah kotak vertikal x volt/div = 4 x 20 = 80 volt.
  • Vm (tegangan maksimum/puncak) = 0,5 x Vpp = 0,5 x 80 = 40 volt.
  • Veff (tegangan efektif) = Vm/ (akar kuadrat 2) = 40/1,41 = 28,37 volt.
  • T (Periode) = jumlah kotak horizontal x t/div = 1 x 2 = 2 ms
  • f (frekuensi) = 1/T = 1/2 = 500 Hz.

  1. Bagian-bagian :
  • Position
  • BAL
  • Input
  • AC, GND, DC.
  • Volt/Div
  • Variable
  • Mode (CH1, CH2, Dual, Add, Sub )
  • Led Pilot Lamp
  • Illumi
  • Intensity
  • Focus
  • ASTIG
  • EXT-TRIG
  • SOURCE
  • SYNC
  • Level
  • Pull Auto
  • Cal IV PP
  • Ac Voltage Selector
  • Int Mod

  1. Cara Kalibrasi :
Mula mula yang harus kita lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah anda mengkoneksikan osiloskop ke jaringan listrik PLN dan mengaktifkannya, maka yang akan muncul pada layar monitor yang tampak di layar yaitu harus garis lurus mendatar (jika tidak ada sinyal masukan).
Kemudian atur fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan mengatur posisi tersebut kita akan dapat mengamati hasil pengukuran dengan jelas dan akan memperoleh hasil pengukuran dengan tepat.
Setelah itu gunakan tegangan referensi yang berada di osiloskop maka kita dapat melakukan pengkalibrasian sederhana. terdapat dua tegangan referensi yang dapat dijadikan pedoman yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz.
Lalu tempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka pada layar monitor akan keluar tegangan persegi.

  1. Nama Lain :
  • Osiloskop Sinar Katoda.

  1. Jenis-jenis :
  • Oscilloscop Analog.
  • Oscilloscop Digital.

  1. Cara Merawat :
  • Usahakan Osiloskop bekerja pada temperatur 0˚–40˚C dengan kelembaban 85 % RH max.
  • Jangan simpan atau gunakan osiloskop pada daerah medan magnet atau bidang listrik yang memiliki bidang kemagnetan
  • Jangan mempergunakan Osiloskop pada pencahayaan berupa bintik pada waktu yang lama dengan intensitas tinggi.
  • Simpan CRO pada tempat dengan suhu kamar 5˚– 35˚C, dengan kelembaban 95 % RH max.
  • Hindari Osiloskop dari cahaya matahari langsung dan usahakan agar tetap ada sirkulasi udara pada ruang/tempat penyimpanan CRO.

  1. Skala Utama/Skala Nonius :
Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal.

1 comment:

Komentar Anda Membantu Membuat Perubahan