Thursday, April 7, 2016

Pengertian,Fungsi Multimeter Analog dan Digital Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Pengertian,Fungsi Multimeter Analog dan Digital Beserta Kelebihan dan Kekurangannya


Berdasarkan pembacaan hasil ukurnya, multimeter ada dua jenis yaitu:

  1. Multimeter Analog, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurnya menggunakan penunjuk jarum..

  1. Multimeter Digital, yaitu multimeter yang pembacaan hasil  ukurnya berupa digit angka.

Fungsi Multimeter :

  1. Mengukur tegangan DC
  2. Mengukur tegangan AC
  3. Mengukur kuat arus DC
  4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
  5. Mengecek hubung-singkat / koneksi
  6. Mengecek transistor
  7. Mengecek kapasitor elektrolit
  8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
  9. Mengecek induktor
  10. Mengukur HFE transistor (type tertentu)
  11. Mengukur suhu (type tertentu)
A. Cara Menggunakan Multimeter Analog

  1. Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum belum tepat pada angka nol (0).
  2. Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke arah DC mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk mengukur tegangan AC, dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan DC.
  3. Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif dan negatif. Apabila belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm.
  4. Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna hidam ke jolok negatif.
  5. Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif dan negatifnya karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak.
B. Cara Menggunakan Multimeter Digital

Cara menggunakannya sama dengan multimeter analog, hanya lebih sederhana dan lebih cermat dalam penunjukan hasil ukurannya karena menggunakan display 4 digit sehingga mudah membaca dan memakainya.

  1. Putar sakelar pemilih  pada posisi skala yang kita butuhkan setelah alat ukur siap dipakai.
  2. Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur setelah disambungkan dengan alat ukur.
  3. Catat angka yang tertera pada multimeter digital.
  4. Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun probenya terpasang terbalik karena display dapat memberitahu.
a) Mengukur tegangan DC

  1. Atur Selektor pada posisi DCV.
  2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
  3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak  rusak.
  4. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe  warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
  5. Baca hasil ukur pada multimeter.
b)  Mengukur tegangan AC

  1. Atur Selektor pada posisi ACV.
  2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
  3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya 
  4. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
  5. Baca hasil ukur pada multimeter.
c)  Mengukur kuat arus DC

  1. Atur Selektor pada posisi DCA.
  2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.
  3. Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu.
  4. Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat  pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti  kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung.
  5. Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.
  6. Baca hasil ukur pada multimeter.
d)  Mengukur nilai hambatan sebuah resistor tetap

  1. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter....
  2. Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.
  3. Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur.
  4. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
  5. Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor.
e)  Mengukur nilai hambatan sebuah resistor variabel (VR)

  1. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
  2. Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai variabel resistor (VR)yang akan diukur.
  3. Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka  pengali sesuai batas ukur.
  4. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
  5. Sambil membaca hasil ukur pada multimeter, putar/geser posisi variabel resistor dan pastikan penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR.
f)  Mengecek hubung-singkat / koneksi

  1. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
  2. Pilih skala batas ukur X 1 (kali satu).
  3. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung kabel/terminal yang akan dicek koneksinya.
  4. Baca hasil ukur pada multimeter, semakin kecil nilai hambatan yang ditunjukkan maka semakin baik konektivitasnya.
  5. Jika jarum multimeter tidak menunjuk kemungkinan kabel atau  terminal tersebut putus.
g) Mengecek diode

  1. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
  2. ilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
  3. Hubungkan  probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada katoda.
  4. Jika diode yang dicek berupa led maka batas ukur pada X1 dan saat dicek, led akan menyala.
  5. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar  5-20K) berarti dioda baik, jika tidak menunjuk berarti dioda  rusak putus.
  6. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (+) pada anoda dan probe (-) pada katoda.
  7. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti  dioda baik, jika bergerak berarti dioda rusak bocor tembus  katoda-anoda.
h)  Mengecek transistor NPN

  1. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
  2. Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
  3. Hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor .
  4. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti  transistor rusak putus B-C.
  5. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (+)  pada basis dan probe (-) pada kolektor.
  6. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.
  7. Hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
  8. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar  5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti  transistor rusak putus B-E.
  9. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
  10. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.
  11. Hubungkan  probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor.
  12. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.
Note : pengecekan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) padakolektor tidak diperlukan.



Kelebihan dan Kekurangan Multimeter Digital Vs Analog


Multimeter merupakan sebuah alat ukur multifungsi yang sangat penting dalam dunia elektronika maupun kelistrikan, karena dengan adanya alat tersebut kita jadi lebih mudah dalam mengukur dan mengecek komponen atau tegangan pada rangkaian. Saat ini ada dua jenis multimeter yang sering dipakai, yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Fungsi dan kegunaannya sama, yang membedakan adalah pada Analog masih menggunakan jarum untuk menunjukkan nilai yang kita ukur, sedangkan pada multimeter digital menggunakan layar LCD yang langsung menunjukkan nilai yang kita ukur. Meski begitu keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya. 

Sebelum kita beranjak mengenai keunggulan atau kelemahan dari kedua jenis multimeter tersebut, alangkah baiknya kita ketahui dulu apa fungsi secara umum dari multimeter:
Fungsi Multimeter


Selain itu kita juga bisa menggunakan multimeter untuk mengecek letak kabel putus, mengecek konsleting kabel, dan lainnya Memang pada dasarnya sistem digital lebih memudahkan kita dalam mengukur suatu komponen atau tegangan. akan tetapi ada beberapa hal penting yang akan sulit dilakukan dengan menggunakan multimeter digital. Berikut adalah kelebihan dan kelemahannya.
Multimeter Digital Vs Analog

Kelebihan Multimeter Digital

  • Penggunaan lebih mudah artinya tidak perlu menghitung nilai yang kita ukur, karena pada multimeter digital langsung keluar hasil pengukuran.
  • Harga relatif lebih mahal.
Kekurangan Multimeter Digital

  • Sulit digunakan untuk mengukur kerusakan komponen, seperti elco, transistor dan sebagainya.
  • Dibeberapa kasus nilai yang ditunjukkan terkadang kurang akurat.
Kelebihan Multimeter Analog

  • Untuk pengecekan kerusakan rangkaian, atau komponen lebih mudah
  • Harga relatif lebih murah
Kekurangan Multimeter Analog

  • Menggunakan rumus tertentu untuk menghitung nilai yang ditunjuk jarum
  • Rawan rusak di bagian spul atau penunjuk jarum.
Dari beberapa hal tersebut saya lebih suka menggunakan multimeter analog, sebab pengukuran pada komponen aktif sering saya lakukan, hal ini tentu berbeda dengan teknisi listrik yang lebih suka dengan multimeter digital, karena yang diukur adalah mengenai tegangan, arus dan dan instalasi. Meski begitu tidak dapat dipungkiri bahwa keduanya memiliki peran penting dalam dunia elektronika dan listrik. Sekarang tinggal anda lebih suka yang mana multimeter digital atau analog? Kalau masalah lebih bagus mana antara multimeter digital vs analog, menurut saya keduanya sangat bagus. Untuk itulah meski sudah muncul sistem digital namun sistem manual atau analog tetap bertahan sampai sekarang.

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda Membantu Membuat Perubahan