Monday, April 4, 2016

Sistem Operasi Yang Populer Pada Raspberry Pi dan Cara Installasinya

Sistem Operasi Yang Populer Pada Raspberry Pi dan Cara Installasinya



Raspberry Pi memiliki sekitar 6 buah distro resmi sistem operasi masing-masing dengan keunikannya sendiri, yang pertama ada NOOBS, kemudian RASPBIAN, PIDORA, OPENELEC, RASPBMC dan RISC OS. Selain distro resmi, juga terdapat beberapa distro lain yang berbasis arsitektur ARM seperti ArchLinux. Mari kita bahas satu persatu dari keenam sistem operasi tersebut mulai dari yang pertama:

1. NOOBS

Jika Anda seorang pemula atau baru menggunakan Raspberry Pi, sekarang segala halnya sudah menjadi jauh lebih mudah.
Pembuat Raspberry Pi (Raspi) memulai proyek Raspi dengan anggapan bahwa membiarkan orang untuk mengalahkan rintangannya sendiri adalah cara terbaik untuk membuat mereka belajar tentang suatu hal. Namun, hal itu mungkin juga menjadikan beberapa orang, menjadi pesimis dan langsung menganggap Raspi mereka suatu hal menakutkan hanya dalam lima menit. Jadi, atas dasar pemikiran itu, pembuat Raspi memperkenalkan NOOBS kepada pengguna Raspi yang masih pemula.
NOOBS adalah jalan untuk menyetel Raspi ketika pertama kali digunakan dengan sangat, sangat lebih mudah. Anda tidak memerlukan akses jaringan, dan Anda juga tidak perlu mengunduh program spesial untuk imaging (mengkloning image sistem operasi ke SD Card). Cukup masuk ke halaman unduh, dan ambil file zip dari NOOBS, unzip/ekstrak pada SD card yang telah diformat dengan ukuran 4GB atau lebih besar. Ketika Anda menyalakan Raspi untuk yang pertama kali, Anda akan melihat sebuah menu yang menanyakan Anda untuk menginstal salah satu dari beberapa sistem operasi pada sisa space pada SD card. Pilihannya berarti Anda bisa menyalakan Raspi dengan sistem operasi reguler seperti Raspbian, atau dengan sistem operasi spesifik untuk media-center seperti RaspBMC.
Setelah Anda menginstal sistem operasi, Raspi Anda akan menyala seperti biasa. Namun, NOOBS tetap tersimpan pada card Anda, jadi dengan menekan shift ketika booting Anda dapat kembali ke antarmuka recovery. Ini memungkinkan Anda untuk beralih ke sistem operasi lainnya, atau menimpa card yang korup/rusak dengan sistem operasi yang baru; menu recovery juga menyediakan tool yang berguna untuk mengedit file konfigurasi config.txt untuk sistem operasi yang terinstal sekarang, dan bahkan juga terdapat sebuah web browser yang memungkinkan Anda untuk pergi ke forum Raspberry ketika menemui masalah yang tidak dapat diselesaikan untuk ditanyakan pada komunitas.

2. Raspbian

Raspbian adalah sistem operasi gratis yang berdasarkan pada Debian dan dioptimisasi untuk perangkat keras Raspberry Pi. Sebuah sistem operasi adalah satu set program dasar dan program kegunaan (utility) yang membuat Raspberry Pi Anda dapat bekerja. Namun, Raspbian menyediakan lebih dari sekedar sistem operasi murni: Raspbian datang dengan lebih dari 35.000 paket program, bundel perangkat lunak yang telah di pra-compile dalam format yang bagus agar mudah dipasang pada Raspi Anda.
Build pertama dari Raspbian melebihi 35.000 paket Raspbian, dioptimisasi untuk performa terbaik pada Raspberry Pi, telah diselesaikan pada bulan Juni 2012. Sekarang Raspbian masih dalam pengembangan aktif dengan perhatian pada meningkatkan stabilitas dan performa dari sebanyak-banyaknya paket Debian.
Sebagai catatan, Raspbian tidaklah berafiliasi dengan Raspberry Pi Foundation. Raspbian diciptakan oleh tim kecil yang berdedikasi yang merupakan penggemar dari perangkat keras Raspberry Pi, tujuan pendidikan dari Raspberry Pi Foundation dan, tentunya juga dari Debian Project. Raspbian merupakan sistem operasi umum yang paling banyak orang gunakan pada Raspberry Pi, sebagian besar proyek dan tutorial tentang Raspberry Pi yang mungkin Anda temui akan menggunakan sistem operasi ini.

3. Pidora

Pidora merupakan distro Linux untuk Raspberry Pi. Pidora memiliki paket perangkat lunak dari Fedora Project (spesifiknya, proyek arsitektur sekunder Fedora ARM) yang di-compile secara spesifik untuk arsitektur ARMv6 yang digunakan oleh Raspberry Pi, dan perangkat lunak yang disediakan oleh Raspberry Pi Foundation untuk akses perangkat. Saat ini Pidora telah memiliki dua rilis stabil, diantaranyna Pidora 18 dan yang terbaru Pidora 2014.
Ada sedikit kasus dalam pemberian nama Pidora, Chris Tyle selaku kepala proyek menulis permintaan maaf kepada member komunitas yang berbahasa Rusia dikarenakan nama Pidora memiliki arti yang tidak baik. Kata Pidora sendiri sebenarnya diampil dari suku kata Pi (dari Raspberry Pi) dan dora dari Fedora Project yang merupakan induk / dasar dari Pidora.

4. OpenELEC

Open Embedded Linux Entertainment Center (OpenELEC) merupakan distribusi kecil Linux yang dibuat dari awal sebagai sebuah platform yang merubah komputer Anda menjadi Kodi (sebelumnya XBMC) media center. OpenELEC didesain untuk membuat sistem Anda booting dengan cepat, dan pemasangannya sangat mudah sehingga setiap orang bisa mengubah PC kosong menjadi mesin multimedia kurang dari 15 menit.


Seperti desainnya yang ringan, OpenELEC menggunakan sangat sedikit sumber daya sistem untuk prosesor dan memori. Dengan dukungan Intel HD Graphics, NVIDIA GeForce & ION platform, AMD Radeon & Fusion platform begitu juga dengan Broadcom Crystal HD, OpenELEC dapat mendukung konten berdefinisi tinggi pada mesin dengan prosesor bertenaga kecil dengan melimpahkan beban proses kepada kartu grafis dan decoder yang telah didukung sehingga tidak membebani prosesor utama. OpenELEC mendukung banyak kartu grafis, membuatnya dapat mengubah komputer baru maupun lama Anda termasuk Raspi menjadi full fitur home teater sistem. Ini berarti Anda sekarang bisa membuat (atau membeli) mesin kecil, tanpa menimbulkan bunyi bahkan tanpa kipas yang secara efektif dapat digunakan untuk media center Anda seperti Raspberry Pi.
Anda dapat menginstal Windows atau distribusi Linux favorit Anda dan kemudian XBMC diatasnya - cara ini tentu akan bekerja - tapi tidak akan bisa secepat atau semudah OpenELEC. OpenELEC dibangun dari dasar hingga atas hanya untuk satu tujuan, untuk menjalankan XBMC. Sistem operasi lain didesain untuk menjadi multi-purpose, jadi mereka menyertakan berbagai macam jenis perangkat lunak untuk menjalan service dan program yang mungkin tidak akan digunakan. Namun, OpenELEC, hanya menyertakan perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan XBMC. Karena hal tersebut ukurannya menjadi super kecil (sekitar 150MB), ia dapat dipasang sekitar semenitan, dan, dapat dinyalakan dengan sangat cepat dalam 5 hingga 20 detik, bergantung pada tipe perangkat keras yang digunakan.
Tidak seperti solusi XBMC lainnya, OpenELEC tidak berbasis Ubuntu. Faktanya, ia tidak dibuat berdasarkan pada distro Linux apapun, namun dirinya sendiri adalah distro Linux. OpenELEC telah dibuat dari sangat dasar sekali yang secara spesifik berjalan sebagai media center. Hal tersebut berarti tidak menyertakan driver mubasir yang tidak akan digunakan seperti kartu 3G dan tablet grafis, sebagai salah satu contohnya.
Sebagai tambahan, OpenELEC didesain untuk dapat diatur seperti sebuah aplikasi, dapat secara otomatis mengupdate dirinya sendiri dan dapat diatur secara keseluruhan melalui antarmuka grafisnya. Meskipun berjalan pada Linux, Anda tidak akan pernah berhadapan dengan management console, command terminal atau mesti memiliki pengetahuan tentang Linux untuk dapat menggunakannya.

5. RaspBMC

RaspBMC merupakan distribusi Linux minimal berbasis Debian yang membawa XBMC ke Raspi Anda. RaspBMC dipersembahkan oleh developer dari Crystalbuntu Linux Distribution, yang juga membawa XBMC dan decoding 1080p pada genersi pertama dari Apple TV. Seperti semua sistem operasi yang dibahas pada artikel ini, yang merupakan sistem operasi open source dan gratis, RaspBMC juga memiliki beberapa fitur menarik seperti dukungan pada jaringan kabel dan WiFi secara bawaan hingga dukungan multibahasa. Anda tidak perlu tahu segalanya tentang Linux untuk dapat menggunakannya. RaspBMC dapat dipasang dengan beberapa kali klik dari PC yang menjalankan Windows maupun Mac atau Linux. Fitur update otomatis juga dibenamkan pada platform ini, yang artinya Anda secara konstan akan mendapatkan fitur baru, begitu pula dengan update  driver dan performa. Atau Anda juga dapat menyetel untuk mematikan fungsi update kapan saja. 
RaspBMC mendukung resolusi HD 1080P, membagi konten Anda melalui PC dari NFS (network file system), SMB, FTP maupun HTTP dan drive USB dalam berbagai macam format. Dukungan AirPlay dan AirTunes memungkinkan Anda untuk mengirim music dan video dari perangkat iDevice ke TV. Terdapat pula dukungan penuh pada GPIO, dukungan Nanny Cam menggunakan modul Raspberry Pi Camera, ambilight dan karena merupakan sistem berbasis Debian, RaspBMC selengkapnya dapat dikembangkan dan Anda dapat memasang paket apapun dari repositori masif dari Debian.
Maskipun RaspBMC dibuat oleh anak muda berumur 19 tahun, Sam Nazarko, namun juga memiliki beberapa fitur tingkat lanjut seperti:
  • 1080p DTS decoding pada perangkat lunak
  • Dukungan kartu suara USB
  • Dapat dipasang pada SD card, USB drive, atau melalui NFS share
  • Dukungan Wake on LAN untuk sistem remote
  • Memiliki layanan tertanam seperti Samba, TVHeadend, FTP, SSH, sabNZBD Server
  • Pengamanan bawaan pada LAN dengan iptables
  • Web Browser HTML5

6. RISC OS

RISC OS (Reduced Instruction Set Computing)  merupakan sistem operasi British. Didesain secara khusus untuk prosesor berbasis ARM oleh tim yang sama yang membuat ARM yang asli dan dibuat pertama kali pada tahun 1987. RISC OS sangat cepat, kompak dan efisien. Dikembangkan dan dicoba oleh komunitas loyal dari berbagai developer dan penggguna. RISC OS sebenarnya bukan merupakan versi dari Linux, bukan juga dalam sisi apapun berkaitan dengan Windows. RISC OS memiliki banyak fitur tingkat lanjut dan segala aspek pada desainnya, khususnya bagi pengguna tingkat lanjut.

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda Membantu Membuat Perubahan